TOTOGEL – Dalam prosesi kirab bendera pusaka merah putih dan teks proklamasi yang dimulai dari Monumen Nasional (Monas) dan berakhir di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Sabtu (10/8/2024), terlihat sebuah kendaraan operasional satuan (ranops) yang ikut mengantar, yaitu MV3 Maung Tangguh buatan PT Pindad.
Seperti diketahui, kirab bendera pusaka dilakukan sebelum Upacara 17 Agustus dalam rangka HUT RI yang ke-79 2024 di IKN.
Rangkaian kirab di Jakarta dimulai dari Monas, kemudian melintasi Jalan Thamrin, Bundaran HI, Jalan Gatot Soebroto, dan Cawang sebelum akhirnya menuju Bandara Halim Perdanakusuma.
Dari sana, bendera dan teks proklamasi diterbangkan ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan.
Setelah tiba di Balikpapan, duplikat bendera dan teks proklamasi tersebut dibawa menggunakan kendaraan Maung menuju IKN.
Selain Maung Tangguh, terdapat satu unit tambahan MV3 Maung Komando yang juga disiagakan di bagian belakang rangkaian kendaraan sebagai antisipasi jika terjadi hujan selama perjalanan.
Sebagai informasi, MV3 Maung Tangguh merupakan kendaraan produksi PT Pindad yang menggunakan mesin turbo diesel 2.200 cc. Kendaraan ini mampu melaju pada kecepatan aman 100 Kpj dan memiliki jarak tempuh hingga 500 Km.
MV3 Maung Tangguh yang digunakan merupakan varian dengan atap terbuka, dapat mengangkut 4 orang personel dan memiliki 5 pintu yang dapat diakses yakni 4 pintu samping dan 1 pintu belakang.
Kendaraan ini juga tersedia dengan varian lainnya yakni MV3 Maung Komando yang dilengkapi dengan atap Hard Top, dan MV3 Maung Jelajah yang dilengkapi dengan atap Soft Top.
Sekretaris Perusahaan PT Pindad, Dianing P. Rahayu mengatakan, pihaknya menyampaikan apresiasi dan ungkapan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada PT Pindad.
“Adalah suatu kehormatan bagi PT Pindad, bahwa kami dilibatkan secara langsung dalam prosesi kirab bendera pusaka merah putih dan teks proklamasi menggunakan produk unggul MV3 – Maung Pindad dari Monas hingga IKN,” kata Dianing, dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/8/2024).
“Ini tentu saja merupakan peristiwa sakral dan bersejarah yang akan diingat dalam perjalanan bangsa Indonesia,” ujarnya.