Otomotif

Mazda Siap Rakit Mobil Listrik Pertamanya

 Mazda dikabarkan siap membuka fasilitasnya di Hiroshima dan Yamaguchi secara bertahap. Rencananya mulai Juni, dengan waktu kerja satu shift saja. Hal ini menjadi kabar baik bagi model elektrik perdana yang sudah siap dirakit, MX-30.

SUV ramah lingkungan itu akhirnya bisa dimulai produksinya. Mengambil tempat di pabrik Ujina No.1, Hiroshima, pembuatannya tentu tak bisa langsung banyak. MX-30 menjadi jawaban permintaan pasar Eropa, yang semakin mengetatkan aturan emisi.

Mengusung teknologi elektrifikasi yang disebut e-Skyactiv1, Mazda menyematkan satu motor elektrik di roda depan. Spesifikasinya menghasilkan tenaga tertinggi 107 kW atau 144,9 PS, dengan torsi 264 Nm.

Unit penggerak ditenagai baterai lithium-ion 35,5 kWh yang diposisikan di lantai, guna memaksimalkan ruang. Sumber daya ini menurut hasil test WLTP dapat menjelajah sejauh 200 km. Tak beda seperti model-model elektrifikasi lain, tapi cukup mumpuni.

Walau begitu, memungkinkan pengisian baterai pakai konektor DC 50 kW, sehingga cuma butuh 30 sampai 40 menit untuk isi daya dari nol ke 80 persen. Versi lebih lamanya juga ada, memakai koneksi AC 6,6 kW.2 dari 4 halaman

Desain Atraktif

Desain atraktif sama seperti model-model konvensional Mazda lain. Menariknya, pintu belakang menganut gaya suicide atau membuka ke belakang. Ini diklaim terinspirasi dari RX-8 yang telah mengaplikasikannya duluan.

Bertujuan memberi akses lebih lapang bagi penumpang belakang, lantaran pilar B tereliminasi. Untuk memastikan keamanan, pintu belakang hanya bisa dibuka setelah mengoperasikan yang depan.

Fitur canggih pun dibenamkan. Seperti konsol tengah dipasang melayang. Bak jembatan, ada layar sentuh 7 inci yang difungsikan sebagai pengatur suhu kabin. Di belakangnya terpasang tuas transmisi berleher pendek.

Kemudian kenop putar untuk mengontrol head unit. Desain khas Mazda yang juga bisa ditemukan pada model-model lainnya. Terkait kenyamanan berkendara, MX-30 disematkan G-Vectoring Control versi anyar, disebut e-GVC Plus.

Versi Rotary Range Extender

Perangkat itu memanfaatkan motor elektrik untuk mengatur perpindahan tekanan beban dari depan ke belakang. Sehingga seluruh penumpang tak akan terasa terlempar saat bermanuver.

Kabarnya, versi Rotary Range Extender akan ditawarkan. Teknologi ini semacam Plug-in Hybrid, yang menggabungkan mesin rotary dengan motor elektrik untuk meningkatkan daya jelajah.

Selain itu belum ada informasi lebih lengkap lagi. MX-30 diperkirakan mendarat di diler-diler Eropa pada akhir tahun 2020. Dugaan banderol mulai $35 ribu atau Rp 520 jutaan.