— Daya tahan tubuh yang kuat menjadi salah satu tameng utama menghadapi virus corona COVID-19. Olahraga teratur dikatakan bisa menjaga kebugaran dan imunitas tubuh.
Tapi dengan keharusan untuk isolasi dan membatasi jarak dengan lingkungan, bagaimana caranya menjagar rutinitas olahraga?
Ya tinggal olahraga saja, tidak usah banyak alasan. Banyak kok, pilihan olahraga yang bisa dilakukan di dalam rumah. Kalaupun sangat terpaksa harus keluar rumah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko.
Berikut, beberapa tips agar kamu tetap bisa olahraga dengan aman untuk menjaga kondisi kebugaran tubuh di tengah pandemi virus corona.
1. Kapan boleh dan tidak boleh olahraga?
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) menegaskan tidak ada rekomendasi untuk membatasi aktivitas fisik selama karantina atau isolasi, selama tidak ditemukan ada gejala. Jika mengalami demam, batuk, sesak napas, baru disarankan untuk setop latihan dan segera periksa ke dokter.
2. Olahraga seperti apa yang aman?
Apapun jenis olahraganya, kuncinya ada di volume dan intensitas. Latihan fisik dengan intensitas sedang dan tidak berlebihan bisa meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh. Misalnya cukup dengan naik turun tangga rumah selama 10-15 menit, 2-3 kali sehari.
Latihan fisik dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang lama akan memberikan efek sebaliknya, yakni menurunkan imunitas tubuh. Risiko infeksi justru akan meningkat.
3. Bagaimana mengukur intensitas?
Bagi yang memiliki perangkat semacam fitness tracker atau sportwatch, intensitas olahraga bisa dengan mudah dimonitor lebih akurat. Tapi tidak harus dengan alat mahal, tes bicara juga sangat bisa diandalkan untuk mengukur intensitas.
Jika saat latihan seseorang masih bisa bicara meski terengah-engah, bisa dikatakan intensitas latihannya ada di level sedang. Sedangkan jika sudah tidak bisa bicara, itu berarti ada dalam intensitas tinggi.
4. Apa saja menu olahraga yang dianjurkan?
Ada tiga komponen penting dalam olahraga untuk menjaga kebugaran yakni aerobik, kekuatan otot, dan peregangan. Aerobik bisa dilakukan dengan jalan cepat keliling rumah, naik turun tangga di dalam rumah, lompat tali, atau dance. Latihan kekuatan otot contohnya push up, squat, dan berbagai gerakan simpel lainnya.
Bagi yang terpaksa harus work from home, stretching atau peregangan menjadi sangat penting. Agar tidak terjebak di kursi seharian, luangkan waktu setiap 2 jam sekali untuk peregangan statis selama 10-15 detik.
5. Amankah olahraga di luar?
Secara teori, selama kondisi tubuh cukup sehat, tetap menjaga jarak dengan orang lain selama beraktivitas, dan selalu menjaga personal hygiene, seharusnya aman-aman saja. Tetapi dalam praktiknya, sulit untuk tidak memegang-megang sesuatu selama di luar rumah. Sebuah penelitian bahkan menyebut virus corona juga bisa menempel di sepatu dan terbawa pulang ke rumah.
Jika ada pilihan untuk tetap melakukannya di rumah, maka olahraga di luar hendaknya dihindari dulu untuk sementara waktu.